Network Address Translation atau NAT adalah suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP.
Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan karena ketersediaan alamat
IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan (security), dan kemudahan
serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan.
Saat ini protokol IP yang paling banyak digunakan adalah IP versi 4 IPv4 yang memiliki 4 miliar IP address yang tersedia. Bisa dibilang jumlah tersebut adalah jumlah seluruh komputer di dunia yang terhubung langsung ke internet. Bila anda searching di Google, jumlah manusia di bumi ini ada lebih dari 7 miliar dan terus bertambah. Bila satu orang saja memiliki dua gawai yang terhubung ke internet (komputer dan smartphone misalnya), tentu jumlah IP yang tersedia ini tidak akan cukup. Itulah mengapa sebagian besar ISP hanya akan mengalokasikan satu alamat untuk satu pengguna dan itupun bersifat dinamik atau berganti-ganti. Lalu bagaimana dengan bisnis kecil yang membutuhkan banyak komputer yang terhubung ke internet untuk bekerja namun hanya satu yang bisa terhubung ke internet? Hal ini bisa diatasi dengan NAT. Dengan NAT gateway yang dijalankan di satu komputer, satu alamat IP tersebut dapat dibagi ke beberapa komputer yang lain sehingga bisa terhubung ke internet bersamaan.
Dari segi keamanan, sebuah komputer yang terhubung ke internet tidak hanya dapat mengakses (server misalnya), tetapi juga dapat diakses oleh komputer lain. Hal ini tentu sangat berbahaya karena data-data penting dan rahasia milik kita dapat diambil begitu saja. NAT dapat memberikan proteksi layaknya firewall dengan hanya mengijinkan koneksi yang berasal dari dalam jaringan saja.
Masih banyak lagi keuntungan NAT yang dapat dirasakan bukan hanya oleh pengguna jaringan, tapi juga admin jaringan. Gateway NAT dapat membatasi akses internet, mencatat seluruh traffic dari dalam dan luar, dan juga memberi kemudahan untuk konfigurasi jaringan.
Komentar
Posting Komentar