Topologi sebagai berikut
Konfigurasi IP Address masing-masing router
Konfigurasi routing statik pada Router Mikrotik-1
Konfigurasi routing dynamic pada Router Mikrotik-2 s.d. Router Mikrotik-6 menggunakan RIPv1
Tabel routing masing-masing router (> ip route print)
Percobaan traceroute Mikrotik-1 ke Mikrotik-4 (192.168.3.2) koneksi normal. Hasil Sukses.
Mikrotik-1 ke Mikrotik-4(192.168.3.2) dengan koneksi terputus antara Mikrotik-1 dengan Mikrotik-2. Hasil Sukses.
Traceroute Mikrotik-1 ke Mikrotik-4(192.168.5.1) koneksi normal. Hasil Sukses.
Traceroute Mikrotik-1 ke Mikrotik-4(192.168.5.1) dengan koneksi terputus antara Mikrotik-2 dengan Mikrotik-4. Hasil Gagal.
Traceroute Mikrotik-5 ke Mikrotik-4 (192.168.3.2) dengan koneksi terputus antara Mikrotik-5 dengan Mikrotik-6. Hasil Gagal.
Perubahan pada tabel routing Mikrotik-5 akibat putus koneksi dengan Router Mikrotik-6.
Kesimpulan:
1. Informasi protokol routing dynamic dari suatu router hanya dapat diterima oleh router lain yang menerapkan protokol routing dynamic yang sama. Informasi protokol routing dynamic tidak dapat diterima oleh router yang menggunakan routing static.
2. Dua router yang terhubung melalui perantara router static tidak dapat berbagi informasi routing dynamic.
3. Mengacu pada topologi di atas, failover berhasil apabila koneksi yang terputus adalah koneksi antara router dynamic ke router static, dengan data bergerak dari router static ke router dynamic. Hal ini terjadi karena tabel routing dari router static memiliki data mengenai jalur lain (failover) yang dapat dilalui data untuk menuju suatu network bila jalur utama terputus.
4. Mengacu pada topologi di atas, failover gagal apabila koneksi yang terputus adalah koneksi antar dua router dynamic, dengan data bergerak dari router static ke router dynamic. Hal ini terjadi karena tabel routing dari router dynamic tidak memiliki data mengenai jalur lain (failover) yang dapat dilalui data untuk menuju ke suatu network bila jalur utama terputus, sebagai akibat dari terhalangnya proses “pengiklanan” jaringan router dynamic oleh router static.
5. Mengacu pada topologi di atas, failover gagal apabila koneksi yang terputus adalah koneksi antar dua router dynamic, dengan data bergerak dari router dynamic ke router dynamic lainnya. Hal ini terjadi karena tabel routing dari router dynamic tidak memiliki data mengenai jalur lain (failover) yang dapat dilalui data untuk menuju ke suatu network bila jalur utama terputus, sebagai akibat dari terhalangnya proses “pengiklanan” jaringan router dynamic oleh router static.
Komentar
Posting Komentar